SEJARAH SINGKAT SATRIA TAMAN BALI WARIH IDA I DEWA GDE TANGKEBAN VII DI jero wisnu bhuana
KEROBOKAN DAPDAP PUTIH DESA PUCAKSARI KECAMATAN BUSUNG BIU KABUPATEN BULELENG
Ida I Dewa Gde Rai ,setelah menjadi
raja bergelar seperti gelar ayahnya ( Ida
I Dewa Gde Tangkeban VII ) dan memperistri dua bersaudara yaitu I
Desak Kompyang Sepi dan I Desak Nyoman Simpen yg berasal dari Tambahan bangli dan beliau masih mempunyai banyak selir
lainnya,
Selanjutnya
akan di ceritakan perjalan warih dari Ida I Dewa Gde Tangkeban VII dari Desak
Kompyang Sepi; dalam keadaan Hamil 6 bulan berdasarkan cerita dan bukti dari
pengelingsir di puri soka dan juga pengemong pura dalem Suladri yg terletak
dibangli berdekatan dengan lokasi puri semarebawa bangli, karena sesuatu hal
menyebabkan Desak kompyang sepi mengambil keputusan untuk keluar dari
lingkungan puri demi menyelamatkan dirinya beserta cabang bayi yg
dikandungannya maka bersembunyilah beliau di dalam gedong bata pura dalem
suladri, setelah beberapa hari terlewatkan dan dirasa keadaan sudah agak aman
Desak kompyang sepi keluar dari persembunyiannya dan melanjutkan perjalanan
menuju kearah Giayar tepatnya Desa Beng, dan kembali melanjutkan perjalanan dan
akhirnya mengabdikan diri di Puri Giayar mengasuh putra raja yg bernama A A
Gede Tali, kemudian karena datangnya Belanda Ke Gianyar dan merasa keadaan
tidak aman maka ditinggalkanlah Puri gianyar.
Setelah
keluar dari Puri Giayar Desak Kompyang Sepi
dalam keadaan Hamil tua melanjutkan perjalan beliau menuju kearah
barat dan sampailah beliau di sebuah desa tepatnya Desa Belok Badung dan Di
sana beliau akhirnya melahirkan Seorang Putra yg berparas Tampan yg di beri nama I Dewa Gde Konta. Setelah
terdengar kabar bahwa Bangli dikuasai oleh Belanda Maka Desak Kompyang Sepi
Memutuskan Untuk Kembali ke Kampung halamanya yaitu desa Tambahan Bangli maka
dilanjutkanlah perjalanan beliau yg kini ditemani oleh Putra semata wayang
beliau Dari Ida I Dewa Gde Tangkeban yg bernama I Dewa Gde Konta.
Setibanya
di Tambahan didesa kelahiranya, Desak kompyang Sepi merawat I Dewa Gde Konta Dengan penuh kasih sayang,
dan karena sesuatu hal maka menikahlah kembali Desak Kompyang sepi dan dari pernikahannya ini melahirkan seorang
putra I Dewa Made (putu)Ledang .
Setelah
beranjak dewasa I Dewa Gde Konta Memiliki ketertarikan terhadap seni baik
tabuh, tari, dan pertukangan karena kepiawaiannya nama I Dewa Gde Konta akhir
sampai ke puri bangli dan beliau di undang untuk melakukan pertunjukan seni
disana karena pertalian darah akhirnya dikenalilah I Dewa Gde Konta oleh
keluarga puri, karena sudah terbiasa
dengan kehidupan di luar Puri maka I Dewa Gde Konta tetap memilih Untuk
merantau dan menjalankan Bakat seninya mengikuti langkah kakinya.
Dalam
perjalannya merantau I Dewa Gde Konta
terpikat oleh kecantikan seorang dara yg berasal dari desa Timuhun Klungkung yg
bernama Ni Pande Nyoman Pica, yg akhirnya dinikahi oleh beliau. Akhirnya dari
bangli perjalanan sepasang suami istri ini kearah barat sampai ke desa pemaron dan sempat menetap beberapa lama, dan kemudian karena masih ingin mengikuti langkah kaki ditinggalkanlah desa pemaron menuju kearah desa Bengkel menemui salah satu kerabat dari Ni Pande Nyoman Pica, ( kebenaran dari cerita ini dapat di percaya karena sampai hari ini masih ada kerabat dari Ni Pande Nyoman Pica yg dulunya tinggal di bengkel kini tinggal di wilayah krobokan Kel Nengah Widya ) karena alasan untuk menyambung hidup dan mencari pekerjaan maka perjalanan pun dilanjutkan menujuwilayah
busung biu tepatnya desa Beteng kecamatan busung biu kabupaten buleleng.
Maka
diceritakanlah Pasangan I Dewa Gde Konta dan Istrinya Ni Pande Nyoman Pica di
Desa Beteng Melahirkan empat orang putra dan putri;
1. I
Dewa Putu Kawet
2. I
Dewa Made Rai
3. I
Dewa Nyoman Gde Wenten ( Dewa Nym Tongkok)
4. I
Desak Ketut Sandri
Pada saat anaknya masih kecil I Dewa Gde Konta Berpulang kembali ke hadapan Ida Sanghyang
Widi Wasa meninggalkan istri dan anak anaknya. Maka perjuangan yg panjang pun
dilalului oleh Ni Pande Nyoman Pica untuk menyambung hidup dan mengasuh putra
putri beliau.
Sejalan dengan waktu maka putra dan putri dari I Dewa Gde
Konta pun tumbuh dewasa dan siap untuk menempuh hidupnya masing masing.
Putra Pertama, I Dewa Putu Kawet Beristri Desak Nyoman Toya menetap di desa Beteng,
Menpunyai tiga orang putra dan putri yaitu:
1. Dewa
Nyoman Purna
2. Desak
Ketut Masning
3. Dewa
Putu Sukadana
Sedangkan
Putra Kedua beliau, I Dewa Made Rai
kembali ke tambahan bangli serta tinggal disana dan menikah dengan Ketut Ludri
dan mempunyai beberapa putra dan putri
- Desak Pt mastri ( menikah di tambahan)
- Dewa Made Tisna
- Desak Nyoman Pasti ( menikah ke Sam sam )
- Desak Putu Mastiari (Menikah Ke Tarukan)
- Desak Made Artini (Menikah ke Bengkel)
- Dewa Nyoman Paterana
- Dewa Ketut Adnya Swara
- Dewa Made Darma Laksana
- Dewa Nyoman Siman
Diceritakan
Putra Ketiga Dari I Dewa Gde Konta Dan Ni Pande Nym Pica Yg bernama I Dewa
Nyoman Gde ( Dewa Tongkok ) Memperistri Dua Orang Yaitu Jero Wayan Rinten Dari
Dencarik dan Desak Putu Sami Dari Tambahan Bangli dan menetap di desa
Krobokan kecamatan Busung biu kabupaten
Buleleng serta mendirikan sebuah pemerajan lengkap untuk memuja IDA SESUHUNAN
BETARA KAWITAN di Tirta Harum, kehen, dan lainnya, yg bertujuan untuk
mempersatukan warih ida betara yg ada di Buleleng supaya tidak lupa dengan
Kawitan di Merajan Agung Puri Soka Dan juga Kawitan Maha gotra tirta harum.
Dari pernikahannya ini Dewa Nyoman Gde Mempunyai
Beberapa Putra Dan Putri;
- I Dewa Putu Adnyana
- I Desak Made Widani ( menikah ke pelapuan)
- I Dewa Putu Suparta
- I Dewa Made Mertha Suardana
- I Dewa Nyoman Arthaning Dita
- I Dewa Ketut Setia Darma
- I Desak Made Andariani (menikah ke Puri Soka Bangli)
- I Dewa Nyoman Mahendra Putra
- I Desak Ketut Sagita Utari ( menikah ke pucaksari)
Dan
purti dari I Dewa Gde Konta yg bungsu Yaitu I Desak Ketut Sadri tidak Mempunyai Keturunan dan menetap
di desa Beteng.
Putra
pertama Dari I Dewa Nym Gde Dan Jero Wayan Rinten Bernama I Dewa Putu Adnyana Memperisrti Dewa Ayu Nyoman Surianiti Dari Jelijih Pondok
Tabanan Bali dan bertempat tinggal di Desa Penamparan Padangsambian mempunyai
tiga Orang Putra dan Putri yaitu;
- Dewa Gede Maharda Putra Padmanaba
- Dewa Ayu Made Suandari ( Menikah ke Tegal ambengan) dan bersuamikan Dewa Made Sukarya
- Dewa Nyoman Kariana Putra Padmanaba
Putri
kedua dari pasangan I Dewa Nyoman Gde seperti diceritakan di atas menikah ke
Pelapuan.
Putra
Ketiga Dari Pasangan I Dewa Nyoman Gde dengan Jero wyn Rinten yg bernama Dewa
Putu Suparta memperistri Ni Made Sundaeni yg bertempat tinggal di pulau Madura
dan masih mempunyai istri yg lain, dan memiliki beberapa putra dan putri;
- Dewa Putu Adi Nugraha
- Dewa Made Ari nugraha
- Dewa Nyoman diva nugraha
- Dewa Ayu Dea nugraha
- ___________________________
- ___________________________
- ______________________________
Putra
ke empat dari pasangan I Dewa Nym Gde dan Jero Wyn Rinten yg bernama Dewa Made
Merta Suardana memperistri Ni Ketut Surimawarti dari Baluk Negara bali yg
bertempat tinggal di nusa dua, dan mempunyai tiga orang putra dan putri yaitu;
- Dewa Gede Suyudana Sudewa
- Dewa Ayu Kade Paramahamsa satya Devi
- Dewa Ayu Komang Wipra Vaira Gyani
Putra
Ke Lima dari I Dewa Nym Gde Dengan Jero Wayan Rinten Yg Bernama Dewa Nyoman
Arthaning Dita Memperistri A A Ayu Chandrawati Dari Puri kayu bihi bangli, yg bertempat tinggal di Batu Bulan Gianyar,
mempunyai Tiga orang Putra dan putri yaitu;
- Dewa Gede Agung Wikrama Aditya Devanagiri
- Dewa Agung Brahmandita Pradava Avadutta
- Dewa Ayu Agung Stephanie Icvarya Tarradiva
Putra
Ke enam Dari I Dewa Nym Gde Dengan Jero Wyn Rinten yg
bernama Dewa Ketut Setia Darma memperistri Ni Komang Sri Ratnawati dan
bertempat tinggal di bangli dan mempunyai beberapa orang putra dan putri yaitu;
- Dewa Putu Ega Sattwika Utama
- Dewa Made Dwika Joudhyiswara
- Dewa Ayu Komang Diarasitadevi
- Dewa Ketut Aryo Wisvadeva
Putri
ke tujuh dari pasangan I Dewa Nym Gde Dan Jero Rinten menikah ke Puri Soka Maka
Akan di ceritakan Oleh Pihak Keluarga Puri
Putra
Kedelapan dari I Dewa Nym Gde Dengan Desak Putu Sami Dari tambahan Bangli yg
Bernama Dewa Nyoman Mahendra Putra menikah dengan Seseorang dari Pulau Madura
yg bernama Yayuk dan Menetap Disana.
Putri
Kesembilan Dari Pasangan I Dewa Nym Gde Dengan Desak Putu Sami Menikah ke desa
Pucaksari.
Sekarang
marilah kita melihat keturunan dari I Dewa Nym Gde yg Pertama yg Bernama Dewa
Putu Adnyana yg bertempat tinggal di
penamparan padangsambian yg mempunyai tiga orang putra dan putri seperti yg
telah saya paparkan dengan singkat diatas,
Putra
pertama dari Dewa Putu Adnyana dengan Dewa Ayu Nyoman Surianiti yg Bernama Dewa
Gede Maharda Putra Padmanaba Memperistri Ni Putu Dewi Damayanti dan Mempunyai
putra putri ;
- I Dewa Agung Gede Krishna Devakinandana Padmanabha
- Dewa Ayu Kade Laksmi Adikunti Ketana Padmanabha
Putra ketiga dari Dewa Putu Adnyana dengan Dewa ayu Nym Surianinti Yang bernama Dewa Nyoman Kariana Putra Padmanabha Memperistri Dewa Ayu Amerta Wiantari (dari Jero Gede Singapadu Kaler Samu Gianyar) mempunyai Putra;
- Dewa Agung Gede Keyshananda Lokeyshwara Padmanabha
Maka
demikianlah silsilah dari Satria Taman Bali warih Ida I Dewa Gde Tangkeban Yg
berada di Jero Wisnu Bhuana Kerobokan
dadap putih buleleng, karena terbatasnya reperensi penulis maka penulis memohon
maaf apabila terjadi kesalahan pengetikan atau
memaparkan , dan penulis siap untuk menerima keritik dan saran dari
semeton sekalian.
Salam
sejahtera untuk kita semua domogi ngemolihang rahayu
Om
shanti shanti shanti om
Dewa
Nyoman Kariana Putra Padmanaba


